Sabtu, 27 Mei 2017

Ikhlas

Bagi seorang muslim, bulan ramadhan merupakan bulan dalam berlomba-lomba meraih sebanyak-banyaknya pahala. Tawaran Allah di bulan yang suci ini begitu menarik, tak ayal umat muslim berbondong-bondong bahkan berebut pahala yang ditawarkan. Masjid pun ramai, begitu juga riuh lantunan al-Qur'an berkumandang dari setiap sudut. Tak hanya itu, konten hiburan yang biasanya hanya menawarkan kesenangan, keindahan duniawi dan sebagainya berubah "alim" begitu memasuki bulan ramadhan. Pun status-status di media sosial mendadak lebih santun dan agamis.

Namun demikian dalam berlomba-lomba meraih pahala hendaknya dilakukan secara continue, tidak hanya di bulan ramadhan. Selain itu ibadah yang dilakukan tidak boleh hanya menjadi hiasan atau kebutuhan upload semata. Perbuatan semacam itu justru menjadikan ibadah yang sudah dilakukan menjadi sia-sia.

Selain itu dibutuhkan juga keikhlasan dalam setiap melakukan ibadah. Dimana ikhlas menjadi sangat krusial dalam menentukan diterima atau tidaknya ibadah kita.

Ikhlas sebagaimana yang dimaksud, dalam tasawuf terdapat tiga tingkatan. Pertama, seseorang melakukan ibadah dengan tujuan mencari duniawi. Misalnya, seseorang melakukan shalat dhuha agar diberikan kelancaran rizki dan seterusnya. Kedua, sesorang beribadah karena mengharapkan surga. Kedua tingkatan ikhlas tersebut bukan berarti salah, namun yang paling mendekati benar adalah tingkatan ikhlas yang terakhir, beribadah karena semata-mata mengharap ridha Allah. Apakah beribadah dengan mengharap sesuatu selain ridha Allah tidak diperbolehkan?

Tentu saja boleh, meminta rizki, panjang umur, jodoh dan sebangainya merupakan salah satu perintah Allah. "Ud'uunii astajib lakum", disitu jelas sekali. Namun hal itu bukanlah tujuan utama ketika kita beribadah.

Biarlah Allah yang menilai ibadah kita, bukan berdasarkan banyaknya "like" atau banjirnya komentar. Bahwa tak ada kenikmatan dunia apapun yang mengalahkan kenikmatan yang Allah janjikan di hari kelak. Imbalan di dunia tak ada apa-apanya dibanding imbalan yang ditawarkan-Nya kelak.

Marhaban yaa Ramadhan
Semoga kita senantiasa diberikan kelancaran dan istiqomah dalam beribadah
Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar